BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Manajemen
Istilah manajemen memiliki berbagai
pengertian. Secara universal manajemen adl penggunaan sumberdaya organisasi
utk mencapai sasaran dan kinerja yg tinggi dalam berbagai tipe organisasi profit
maupun non profit.
Definisi manajemen yg dikemukakan oleh
Daft (2003:4) sebagai berikut: “Management is the attainment of
organizational goals in an effective and efficient manner through planning
organizing leading and controlling organizational resources”. Pendapat
tersebut kurang lbh mempunyai arti bahwa manajemen merupakan pencapaian tujuan
organisasi dgn cara yg efektif dan efisien lewat perencanaan pengorganisasian
pengarahan dan pengawasan sumberdaya organisasi.
Plunket dkk.(2005:5) mendefinisikan manajemen
sebagai “One or more managers individually and collectively setting and
achieving goals by exercising related functions (planning organizing
staffing leading and controlling) and coordinating various resources (information
materials money and people)”. Pendapat tersebut kurang lbh mempunyai arti
bahwa manajemen merupakan satu atau lbh manajer yg secara individu maupun
bersama-sama menyusun dan mencapai tujuan organisasi dgn melakukan
fungsi-fungsi terkait (perencanaan pengorgnisasian penyusunan staf pengarahan dan pengawasan)
dan mengkoordinasi berbagai sumber daya (informasi material uang dan orang).
Manajer sendiri menurut Plunket
dkk.(2005:5) merupakan people who are allocate and oversee the use of
resources jadi merupakan orang yg mengatur dan mengawasi penggunaan sumber
daya.
Lewis dkk.(2004:5) mendefinisikan manajemen sebagai:
“the process of administering and coordinating resources effectively and
efficiently in an effort to achieve the goals of the organization.”
Pendapat tersebut kurang lbh mempunyai arti bahwa manajemen merupakan proses
mengelola dan mengkoordinasi sumber daya-sumber daya secara efektif dan efisien
sebagai usaha utk mencapai tujuan organisasi.
Menurut Mary Parker Follet yg dikutip oleh
Handoko (2000:8) manajemen merupakan seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui
orang lain. Definisi ini mengandung arti bahwa para manajer mencapai
tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain utk melaksanakan
berbagai tugas yg mungkin diperlukan.
B.
Fungsi
Perencanaan[1]
Dalam ilmu menejemen menjelaskan bahwa salah satu fungsi
pokok manajemen adalah perencanaan, dimana dalam ilmu manajemen menjelaskan
bahwa fungsi pokok manajemen terdiri dari perencanaan, koordinasi, pelaksanaan,
pengawasan dan evaluasi. Perencanaan merupakan salah satu fungsi pokok
manajemen yang pertama harus dijalankan. Sebab tahap awal dalam melakukan
aktivitas perusahaan sehubungan dengan pencapaian tujuan organisasi perusahaan
adalah dengan membuat perencanaan.
Definisi perencanaan dikemukakan oleh Erly Suandy (2001:2) sebagai berikut:“Secara
umum perencanaan merupakan proses penentuan tujuan organisasi (perusahaan) dan
kemudian menyajikan (mengartikulasikan) dengan jelas strategi-strategi
(program), taktik-taktik (tata cara pelaksanaan program) dan operasi (tindakan)
yang diperlukan untuk menc“apai tujuan perusahaan secara menyeluruh.”
Definisi perencanaan tersebut menjelaskan bahwa perencanaan
merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan perusahaan secara menyeluruh.
Definisi perencanaan tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa perencanaan
menggunakan beberapa aspek yakni :
1. Penentuan
tujuan yang akan dicapai.
2. Memilih dan menentukan cara yang
akan ditempuh untuk mencapai tujuan atas dasar alternatif yang dipilih.
3. Usaha-usaha atau langkah-langkah
yang ditempuh untuk mencapai tujuan atas dasar alternative yang dipilih.
Selain aspek tersebut, perencanaan juga mempunyai manfaat
bagi perusahaan sebagai berikut:
1. Dengan adanya perencanaan, maka
pelaksanaan kegiatan dapat diusahakan dengan efektif dan efisien.
2. Dapat mengatakan bahwa tujuan yang
telah ditetapkan tersebut, dapat dicapai dan dapat dilakukan koreksi atas
penyimpangan-penyimpangan yang timbul seawal mungkin.
3. Dapat mengidentifikasi
hambatan-hambatan yang timbul dengan mengatasi hambatan dan ancaman.
4. Dapat menghindari adanya kegiatan
petumbuhan dan perubahan yang tidak terarah dan terkontrol.
Fungsi perencanaan pada dasarnya adalah suatu proses
pengambilan keputusan sehubungan dengan hasil yang diinginkan, dengan
penggunaan sumber daya dan pembentukan suatu sistem komunikasi yang
memungkinkan pelaporan dan pengendalian hasil akhir serta perbandingan
hasil-hasil tersebut dengan rencana yang di buat.
Banyak kegunaan dari pembuatan perencanaan yakni terciptanya
efesiensi dan efektivitas pelaksanaan kegiatan perusahaan, dapat melakukan
koreksi atas penyimpangan sedini mungkin, mengidentifikasi hambatan-hambatan
yang timbul menghindari kegiatan, pertumbuhan dan perubahan yang tidak terarah
dan terkontrol.
Dengan adanya perencanaan maka tujuan perusahaan akan
terlaksanakan dengan baik. Jadi, perencanaan sangat berpengaruh terhadap
kinerja suatu perusahaan dalam mencapai tujuan suatu perusahaan.
C.
Fungsi
Perorganisasian
Perngorganisasian adalah suatu kegiatan pengaturan
pada sumber daya manusia dan sumber daya fisik lain yang dimiliki perusahaan
untuk menjalankan rencana yang telah ditetapkan serta menggapai tujuan bersama.
Pengorganisasian merupakan sebuah aktivitas penataan sumber daya manusia yang
tepat dan bermanfaat bagi manajemen, dan menghasilkan penataan dari karyawan.
Pengorganisasian (organizing) adalah
1. penentuan
sumber daya-sumber daya dan kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai
tujuan organisasi,
2. perancangan
dan pengembangan suatu organisasi atau kelompok yang akan dapat mambawa hal-hal
tersebut kearah tujuan,
3. penugasan
tanggung jawab tertentu dan kemudian,
4. pendelegasian
wewenang yang diperlukan kepada individu-individu untuk melaksanakan
tugas-tugasnya
manajemen
perorganisasian yang mantap maka akan meningkatkan kinerja suatu perusahaan.
D.
Fungsi
Pengarahan
Pengarahan (Direction) adalah keinginan untuk
membuat orang lain mengikuti keinginannya dengan menggunakan kekuatan pribadi
atau kekuasaan jabatan secara efektif dan pada tempatnya demi kepentingan
jangka panjang perusahaan. Termasuk didalamnya memberitahukan orang lain apa
yang harus dilakukan dengan nada yang bervariasi mulai dari nada tegas sampai
meminta atau bahkan mengancam. Tujuannya adalah agar tugas-tugas dapat
terselesaikan dengan baik.
Para ahli banyak berpendapat kalau suatu pengarahan
merupakan fungsi terpenting dalam manajemen. Karena merupakan fungsi terpenting
maka hendaknya pengarahan ini benar-benar dilakukan dengan baik oleh seorang
pemimpin.
Seorang manajer yang baik hendaknya sering memberi
masukan-masukan kepada anggotanya karena hal tersebut dapat menunjang prestasi
kerja anggota. Seorang anggota juga layaknya manusia biasa yang senang dengan
adanya suatu perhatian dari yang lain, apabila perhatian tersebut dapat
membantu meningkatkan kinerja mereka.
Dari definisi diatas terdapat suatu cara yang tepat
untuk digunakan yaitu:
1. Melakukan
orientasi tentang tugas yang akan dilakukan
2. Memberikan
petunjuk umum dan khusus
3. Mempengaruhi
anggota, dan
4. Memotivasi
Salah satu alasan pentingnya pelaksanaan fungsi
pengarahan dengan cara memotivasi bawahan adalah:
1. Motivasi
secara impalist, yakni pimpinan organisasi berada di tengah-tengah para
bawahannya dengan demikian dapat memberikan bimbingan, instruksi, nasehat dan
koreksi jika diperlukan.
2. Adanya
upaya untuk mensingkronasasikan tujuan organisasi dengan tujuan pribadi dari
para anggota organisasi.
3. Secara
eksplisit terlihat bahwa para pelaksana operasional organisasi dalam memberikan
jasa-jasanya memerlukan beberapa perangsang atau insentif.
Fungsi pengarahan
Fungsi pengarahan
Pengarahan merupakan fungsi manajemen yang
menstimulir tindakan-tindakan agar betul-betul dilaksanakan. Oleh karena
tindakan-tindakan itu dilakukan oleh orang, maka pengarahan meliputi pemberian
perintah-perintah dan motivasi pada personalia yang melaksanakan
perintah-perintah tersebut.
Pengarahan (leading)adalah untuk membuat atau
mendapatkan para karyawan untuk melakukan apa yang diinginkan, dan harus mereka
lakukan. Dikenal sebagai leading, directing,motivating atau actuating.
Pengarahan memiliki beberapa karakteristik:
1. Pervasive
Function, yaitu pengarahan diterima pada berbagai level organisasi. Setiap
manajer menyediakan petunjuk dan inspirasi kepada bawahannya.
2. Continous
Activity, pengarahan merupakan aktivitas berkelanjutan disepanjang masa
organisas
3. Human
factor, fungsi pengarahan berhubungan dengan bawahan dan oleh karena itu
berhubungan dengan human factor. Human factor adalah perilaku manusia yang
kompleks dan tidak bisa diprediksi.
4. Creative
Activity, fungsi pengarahan yang membantu dalam mengubah rencana ke dalam
tindakan. Tanpa fungsi ini, seseorang dapat menjadi inaktif dan sumber fisik
menjadi tak berarti.
5. Executive
Function, Fungsi pengarahan dilaksanakan oleh semua manajer dan eksekutif pada
semua level sepanjang bekerja pada sebuah perusahaan, bawahan menerima
instruksi hanya dari atasannya.
6. Delegated
Function, pengarahan seharusnya adalah suatu fungsi yang berhadapan dengan
manusia. Atasan harus dapat mengetahui bahwa perilaku manusia merupakan suatu
hal tidak dapat diprediksi dan alami sehingga atasan seharusnya dapat
mengkondisikan perilaku seseorang ke arah tujuan yang diharapkan.
Dengan
adanya manajemen pengarah dalam suatu perusahaan maka tujuan perusahaan akan
bias terlaksanakan. Jadi, fungsi dari pegarahan terhadap tujuan perusahaan
adalah memeberikan arahan kepada para personal group perusahaan agar bisa
bekerjaan sesuai dengan tujuan perusahaan.
E.
Fungsi
Pengendalian
Pengendalian /Pengawasan adalah
proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan pengambilan tindakan yang dapat
mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan kinerja yang telah
ditetapkan tersebut.Controlling is the process of measuring performance
and taking action to ensure desired results. (Schermerhorn,2002).
Pengendalian/Pengawasan adalah
proses untuk memastikan bahwa segala aktifitas yang terlaksana sesuai dengan
apa yang telah direncanakan . the process of ensuring that actual
activities conform the planned activities.
(Stoner,Freeman,&Gilbert,1995).
Alasan melakukan pengendalian/ pengawasan
adalah :
1.
Kemungkinan adanya
pelanggaran dalam pelaksanaan perencanaan.
2.
Kemungkinan terjadinya kesalahfahaman
pihak perencana dan pelaksana.
3.
Kemungkinan kurangnya
penjabaran pekerjaan.
4.
Kemungkinan bawahan
kurang menguasai pekerjaan.
Tujuan
utama dari pengawasan adalah untuk mencegah adanya penyimpangan atau
setidaknya memperkecil kesalahan yang mungkin akan terjadi. Sehingga
tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan baik.
Mekanisme pengendalian/pengawasan secara umum dapat dijelaskan sebagai
berikut
1.
Penetapan standar
kegiatan
2.
Menyusun umpan balik
(feedback)
3.
Pembandingan kegiatan
dengan standar
4.
Mengukur penyimpangan
5.
Melakukan tindakan
perbaikan yang diperlukan
Pengendalian
dapat dibedakan berdasar beberapa aspek, yaitu :
1.
Atas dasar aspek waktu
:
a. Pengendalian
preventif ; pengendalian yang dilakukan pada saat proses pekerjaan sedang
berjalan.
b. Pengendalian
Represif ; pengendalian yang dilakukan setelah pekerjaan selesai.
2.
Atas dasar aspek obyek
:
a.
Pengendalian
Administratif ; yang dilakukan dibidang administrasi.
b.
Pengendalian Operatif ;
dilakukan dibidang opersional
3.
Atas dasar aspek subyek
:
a.
Pengendalian Intern ;
pengendalian yang ditujuan pada pelaku fungsi-fungsi manajemen
b.
Pengendalian ekstern ;
ditujukan pada pelaku diluar fungsi-fungsi manajemen
Secara
umum, pengendalian dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut :
1.
Penetapan standar dan
metode pengukuran kinerja
2.
Mengukur kegiatan
3.
Membandingkan hasil
pengendalian dengan hasil kegiatan
4.
Melakukan tindakan
korektif terhadap penyimpangan yang terjadi
Unsur Pengendalian:
1.
Detektor atau sensor
2.
Assesor atau penilai
3.
Efektor atau pengubah
4.
Jaringan Komunikasi
Proses pengendalian
manajemen :
1.
adalah kegiatan yang
digunakan oleh seluruh manajemen untuk menjamin bahwa anggota organisasi
bawahan yang disupervisi akan mengimplementasikan strategi yang
ditetapkan
2.
Tiga aktivitas yang
memerlukan perencanaan dan pengendalian:
a.
Strategy Formulation
b.
Management Control
c.
Task Control
3.
Pengendalian manajemen
:Adalah suatu proses yang digunakan untuk mempengaruhi para anggota organisasi
agar menerapkan strategi organisasi. Pengendalian manajemen merupakan:
a.
Aktivitas Pengendalian
Manajemen
b.
Keselarasan Tujuan
c.
Salah satu alat
implementasi Strategi, selain struktur organisasi, manajemen SDM, Budaya
d.
Menekankan aspek
Keuangan dan Nonkeuangan
e.
Membantu Mengembangkan
Strategi Baru
Tujuan fungsi pengendalian
: ditinjau dari tujuan dan fungsi pengendalian maka pengendalian sangat
pberpengaruh terharap kinerja perusahaan untuk mendapai tujuan perusahaan.
Adapun tujuan dan fungsi pengendalian sebagai berikut :
1.
adaptasi lingkungan
2.
meminimalkan kegagalan
3.
meminimumkan biaya
4.
mengantisipasi
kompleksitas dari organisasi
Pengendalian dan pegawasan
dalam suatu perusahaan sangat penting, bertujuan untuk pegawasan dalam
pengendalian kinerja para karyawan untuk melaksanakan tujuan suatu perusahaan.
Manajer sangatlah peting dalam hal pengendalian ini.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam mencapai tujuan
perusahaan manajemen fungsi sangat berpengaruh, baik itu manajeman fungsi
perencanaan, fungsi pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian. Untuk itu,
setiap perusahaan dituntut untuk memanajemen dari semua fungsi yang ada agar
pelaksanaan suatu tujuan perusahaan dapat terlaksanakan secara efisien dan
efektif.
B. Kritik
dan Saran
Dalam penulisan makalah
ini sangat jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan sarana dan prasana dalam
penulisan makalah ini maka dari itu kami sebagai penulis sangat mengharapkan
kritik serta saran yang membangun agar
makalah ini sesuai dengan materi yang kita pelajari.
DAFTAR
PUSTAKA
Suandy, Erly, 2003, Perencanaan Pajak, Edisi
Revisi, Penerbit : Salemba Empat, Jakarta.
0 comments:
Post a Comment
Please jangan Komentar spam, karena sudah dipermudah untuk berkomentar